Tips untuk Pemula Saat Trading Aset Crypto
Tren positif kenaikan Bitcoin secara berturut-turut di awal tahun ini menjadi bukti meningkatnya kepercayaan publik atas aset kripto sebagai salah satu pilihan investasi yang menjanjikan, khususnya di masa pandemi ini. Momen ini pun menjadi kesempatan bagi masyarakat luas yang ingin memulai investasi dalam trading aset kripto tanpa perlu khawatir secara berlebih.
Indonesia sendiri telah mengatur regulasi jual beli aset kripto melalui kebijakan yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). Hal ini guna memastikan bahwa aset kripto yang kian berkembang ini telah diakui secara legal dan dapat diperjualbelikan melalui beberapa media exchange yang telah terdaftar secara resmi.
Apa itu Aset Kripto?
Aset Kripto adalah mata uang digital yang dipakai untuk bertransaksi virtual dalam jaringan internet. Sandi-sandi rahasia yang cukup rumit berfungsi melindungi dan menjaga keamanan mata uang digital ini. Juga dikenal sebagai “Cryptocurrency”, nama tersebut berasal dari gabungan dua kata, yaitu “cryptography” yang mempunyai arti kode rahasia, dan “currency” yang berarti mata uang.
Namun karena di Indonesia tidak boleh diperdagangkan sesuai regulasi dari pemerintah, maka kemudian lebih dikenal sebagai aset kripto dibanding mata uang kripto.
Di Indonesia, aset kripto memang tergolong instrumen investasi baru. Sehingga masih diperlukan edukasi secara menyeluruh bagi market Indonesia terkait trading aset kripto yang aman dan terpercaya. Berikut ini beberapa hal yang perlu dipahami bagi para calon trader sebelum mulai terjun di investasi aset kripto, antara lain:
1. Memilih exchange untuk trading aset kripto
Saat menentukan untuk terjun di investasi aset kripto, pemilihan media exchange untuk melakukan transaksi menjadi penting demi memastikan keamanan investasi aset. Bagi yang masih pemula, pastikan exchange yang dipilih legal dan terdaftar resmi di Bappebti.
Saat ini terdapat 13 perusahaan atau entitas yang telah mendapatkan tanda daftar dari Bappebti sebagai pedagang aset kripto, Perusahaan tersebut adalah PT Crypto Indonesia Berkat (Tokocrypto), PT Upbit Exchange Indonesia (Upbit), PT Tiga Inti Utama (Triv), PT Indodax Nasional Indonesia (Indodax), PT Pintu Kemana Saja (Pintu), PT Zipmex Exchange Indonesia (Zipmex), PT Bursa Cripto Prima, PT Luno Indonesia Ltd (Luno), PT Rekeningku Dotcom Indonesia (Rekeningku), PT Indonesia Digital Exchange (Digital Exchange), PT Cipta Koin Digital (Koinku), PT Trinity Investama Berkat (Bitocto), dan PT Plutonext Digital Aset.
2. Analisis Fundamental, Pelajari Jenis Aset Kripto yang Diminati
Sebelum mulai berinvestasi, trader perlu memahami jenis-jenis mata uang kripto yang beredar di pasaran. Bitcoin (BTC) memang menjadi favorit. Tetapi ada juga lainnya yang populer seperti Ethereum (ETH), Ripple (XRP), Binance (BNB), Cardano (ADA), dan lainnya.
Dengan memahami jenis koin tersebut, calon trader bisa mengecek ketersediaannya di exchange yang diminati. Misalnya Tokocrypto menyediakan 34 jenis koin, Indodax memiliki 110 jenis koin, Pintu memiliki 15 koin, Luno punya 5 koin, dan Zipmex menyediakan 15 koin.
Namun perlu diingat oleh trader untuk berhati-hati memilih koin dalam investasi ini, karena banyak jenis yang belum populer dan pergerakan harganya sangat agresif. Termasuk DOGE yang belum lama ini populer berkat cuitan Elon Musk.
Bagi para investor maupun trader, fase ini lebih populer disebut sebagai analisis fundamental. Ini adalah sebuah metode pengukuran yang digunakan untuk mencari nilai intrinsik suatu aset. Dengan melihat sejumlah faktor internal dan eksternal, tujuan utamanya adalah untuk menentukan apakah aset atau bisnis tersebut dinilai terlalu tinggi (overvalued) atau terlalu rendah (undervalued). Kemudian informasi itu dapat dimanfaatkan secara strategis untuk memasuki atau keluar dari posisi.
3. Mengenal grafik candlestick untuk analisis teknikal trading aset kripto
Setelah analisis fundamental, hal penting berikutnya adalah belajar mengenai analisis teknikal. Para traders menggunakan indikator teknikal untuk mendapatkan wawasan tambahan mengenai aksi harga suatu aset.
Karena tidak memiliki otoritas atau aturan dari lembaga lainnya, harga aset kripto seperti Bitcoin sangat bergantung pada penggunanya, baik pembeli maupun penjual. Jadi, analisis teknis yang tepat dan akurat sangat diperlukan untuk mendapatkan keuntungan dari trading aset kripto. Analisis teknis membantu mengumpulkan beberapa petunjuk yang berguna dalam memprediksi nilai mata uang kripto di masa depan. Juga dalam mengambil keputusan yang tepat untuk mendapatkan keuntungan.
Indikator-indikator ini memudahkan untuk mengidentifikasi pola dan melihat sinyal beli atau jual di lingkungan pasar saat ini. Ada banyak jenis indikator yang digunakan oleh pedagang harian, swing trader, dan kadang-kadang juga investor jangka panjang.
Secara umum, analisis teknikal merupakan sebuah teknik memprediksi pergerakan harga berdasarkan pembacaan grafik. Nah, grafik sendiri bermacam-macam di mana yang paling populer adalah candlestick karena bentuknya seperti lilin dan yang paling mudah dipelajari untuk pengguna pemula.
Candlestick merupakan tipe grafik yang umum digunakan oleh trader atau investor untuk membaca pergerakan harga. Grafik ini banyak disukai karena mudah untuk dimengerti dan memiliki warna yang menarik. Candlestik mencatat perubahan harga dari waktu ke waktu dengan menggambar kotak-kotak bersumbu mirip lilin.
Grafik candlestick menunjukan perkembangan dan perubahan harga suatu aset seiring terbentuknya formasi lilin dalam periode waktu tertentu. Setiap lilin menggambarkan pergerakan harga dalam satu periode. Di sini ada penanda khusus untuk harga awal periode yakni untuk pembukaan, harga tertinggi, terendah dan harga closing. Candle berwarna hiau menunjukan harga naik dan candle berwarna merah menunjukan harga turun.
4. Kelengkapan Fitur Trading Aset Kripto pada Exchange
Setiap exchange pasti memiliki fitur trading unggulan yang ditawarkan kepada trader untuk mendukung aktivitas transaksinya. Namun, ada beberapa fitur yang penting dan bermanfaat bagi trader seperti fitur chart harga untuk melakukan analisis.
Kemudian ada fitur cut loss yang bisa membantu trader membatasi kerugian harga tertentu, Juga fitur short selling untuk memastikan trader tetap mendapatkan untung meskipun harga aset kripto yang dimiliki sedang mengalami penurunan. Pastikan exchange yang dipilih oleh trader bisa memenuhi kebutuhan fitur ini.
5. Teknologi Keamanan yang Diterapkan
Hal terakhir yang penting diperhatikan oleh trader adalah penggunaan teknologi untuk menjamin keamanan transaksi di exchange yang dipilih. Mayoritas exchange di Indonesia telah menggunakan standar keamanan seperti Two Factor Authenticator (2FA) dan konfirmasi lewat email dan sms.
Namun, trader bisa lebih memastikan keamanan exchange tersebut dari website yang mendokumentasikan tes keamanan exchange seluruh dunia seperti coingecko atau cer live.
Tokocrypto misalnya mendapatkan support teknologi Binance Cloud yang teruji sebagai salah satu exchange dengan rating (9,35), memastikan keamanan berlapis yang terjamin jika trader melakukan transaksi. Kemudian Zipmex bermitra dengan BitGo untuk menyediakan keamanan dompet digital dengan polis asuransi sampai dengan 100 juta dollar US. Sedangkan Pintu memakai teknologi curv.co untuk menjamin keamanan aset kripto dengan proteksi maksimal.
Selain itu, dengan memiliki exchange yang terdaftar di BAPPEBTI, maka hampir dipastikan mereka juga telah memiliki sertifikasi ISO 27001 tentang Sistem Keamanan Informasi dan telah pula terdaftar di Kementerian Komunikasi dan Informatika.
6. Pentingnya Perencanaan Saat Trading Aset kripto
Jual-beli aset kripto dapat dikatakan lebih sulit dibanding aset dan saham tradisional. Karena volatilitas tinggi dan resiko yang ada di dalamnya. Sehingga dibutuhkan perencanaan dan eksekusi yang tepat agar dapat memperoleh keuntungan.
Memiliki rencana perdagangan atau trading plan terperinci bahkan sebelum melakukan perdagangan sangat penting. Karena dapat membantu menghindari faktor-faktor psikologis seperti emosi, bias atau kesalahan logika yang dapat mempengaruhi kinerja perdagangan. Dengan begitu, dapat dipastikan bahwa keputusan tidak dibuat di tengah panasnya pergerakan aset.
Ada beberapa fase dalam membangun strategi trading aset kripto. Pertama, merencanakan perdagangan mulai dari identifikasi perdagangan, identifikasi level stop-loss, identifikasi titik keluar, dan menilai imbalan risiko.
Selanjutnya adalah eksekusi dari rencana dengan memasuki perdagangan, tempatkan perhentian, kelola stop-loss dan keluar dari perdagangan. Terakhir, mengukur kinerja dan peningkatan dari trading yang telah dilakukan.
7. Besaran Biaya Layanan dan Spread
Dalam melakukan transaksi perdagangan aset kripto, ada skema biaya layanan yang dibebankan pada trader yakni biaya pembelian dan penarikan. Perlu diingat ada beberapa exchange di Indonesia seperti Tokocrypto, Pintu, dan Luno yang memberikan flat rate untuk biaya penarikan. Namun ada juga yang menggunakan skema persentase sesuai nominal penarikan seperti Indodax.
Selisih spread cryptocurrency menentukan likuiditas dan volatilitas harga cryptocurrency di pasar. Misalnya, jika spread bitcoin adalah kecil, hal itu menandakan bahwa market tersebut memiliki likuiditas yang baik. Likuiditas suatu pasar mengacu pada tingkat di mana sesuatu dapat dibeli atau dijual di pasar itu dengan cepat tanpa mempengaruhi harga barang tersebut.
8. Beli Saat Harganya sedang Murah dan Jual Ketika Harga Naik
Mengetahui kapan harus membeli dan menjual aset digital merupakan tips yang perlu diketahui oleh trader dan investor. Karena bisa menjadi suatu cara untuk mengurangi risiko investasi. Sehingga market timing merupakan salah satu hal penting bagi perdagangan aset kripto. Dengan harga aset crypto yang mudah naik dan turun membuat pasar sulit untuk diprediksi pergerakannya apalagi oleh para pemula.
Market Timing maksudnya adalah kemampuan investor dalam menentukan kapan harus menjual dan kapan harus membeli suatu aset. Pembelian aset digital saat harganya sedang murah sangat direkomendasikan bagi investor pemula. Umumnya, kamu bisa memanfaatkan kondisi pasar yang sedang stagnan dan bullish. Di mana, momen aksi take profit membuat harga aset mengalami penurunan dan investor bisa masuk ke pasar.
Strategi pembelian saat harga aset lebih murah melibatkan analisis grafik, pergerakan harga rata-rata jangka pendek dan jangka panjang. Serta tren dukungan historis, dan pembelian secara bertahap.
9. Terus belajar trading aset kripto
Karena sesuatu yang masih tergolong baru, jika berminat untuk investasi maupun trading aset kripto, mak kamu harus terus mempelajarinya. Untunngya saat ini sudah banyak sekali konten-konten tentang mata uang kripto (cryptocurrency) maupun blockchain.
Di jagat maya, kamu bisa mencari pengetahuan dasar dan pengenalan, edukasi media exchange, hingga tutorial investasi aset kripto yang beredar dalam bentuk teks maupun video interaktif. Konten-konten ini tentunya akan sangat bermanfaat khususnya bagi trader pemula yang ingin mengeksplor investasi aset kripto.
Sejak masa pandemi, sangat banyak webinar yang diselenggarakan mengenai berbagai hal, termasuk trading aset kripto. Mengikuti webinar adalah salah satu cara termudah untuk belajar aset kripto langsung dengan ahlinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar